Senin, 12 November 2018

ANEMIA

Berkas:Iron deficiency anemia blood film.jpg





Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.[1]

Gejala Anemia

Anemia dapat dikenali dari gejala-gejala berikut ini:
  • Badan terasa lemas dan cepat lelah.
  • Kulit terlihat pucat atau kekuningan.
  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Napas pendek.
  • Pusing dan berkunang-kunang.
  • Nyeri dada.
  • Tangan dan kaki terasa dingin.
  • Sakit kepala.
  • Sulit Berkonsentrasi.
  • Insomnia.
  • Kaki kram.
penyebab anemia
  • ubuh tidak cukup memproduksi sel darah merah.
  • Terjadi perdarahan yang menyebabkan tubuh kehilangan darah lebih cepat dibanding kemampuan tubuh untuk memproduksi darah.
  • Kelainan pada reaksi tubuh dengan menghancurkan sel darah merah yang sehat.
sumber:https://www.alodokter.com/anemia.html

agar tidak mengalami anemia
  1. mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
  2. jika perlu mengonsumsi suplemen penambah zat besi

0 komentar:

Posting Komentar