Senin, 07 Januari 2019

ginjal

Ginjal adalah salah satu organ penting tubuh yang berfungsi untuk menyaring darah. Setiap orang memiliki sepasang ginjal di dalam tubuhnya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut adalah ulasan seputar anatomi ginjal.

Anatomi ginjal manusia

Ginjal terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang (otot posterior) rongga perut. Bentuk ginjal menyerupai kacang yang berukuran sekepalan tangan. Ginjal dilengkapi dengan sepasang ureter, sebuah kandung kemih dan uretra yang membawa urine keluar.
Posisi ginjal | Sumber: opentextbc.ca
Manusia memiliki sepasang ginjal yang bagian kirinya terletak sedikit lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena adanya organ hati yang mendesak ginjal kanan. Ginjal juga dilindungi oleh tulang rusuk dan otot punggung. Selain itu, jaringan adiposa (jaringan lemak) mengelilingi ginjal dan berperan sebagai bantalan pelindung ginjal.
Secara umum, anatomi ginjal manusia dibagi menjadi tiga bagian dari yang paling luar ke paling dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal.

1. Korteks (Cortex)

Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar. Tepi luar korteks ginjal dikelilingi oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak, untuk melindungi bagian dalam ginjal.

2. Medula (medulla)

Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam. Medula berisi lengkung Henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang terdapat nefron dan tubulus.
Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian bergerak menjauh dari nefron menuju bagian yang mengumpulkan dan mengangkut urine keluar dari ginjal.

3. Pelvis ginjal (renal pelvis)

Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling dalam dari ginjal. Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih. Bagian pertama dari pelvis ginjal mengandung calyces. Ini adalah ruang berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke kandung kemih.
Hilum adalah lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal, di mana ia melengkung ke dalam untuk menciptakan bentuk seperti kacang yang berbeda. Pelvis ginjal melewatinya, serta:
  • Arteri ginjal, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke ginjal untuk proses filtrasi.
  • Vena ginjal, membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.
Ureter adalah tabung otot yang mendorong urine ke dalam kandung kemih.

Mengenal nefron, bagian ginjal yang menyaring darah

Nefron adalah bagian anatomi ginjal yang bertanggung jawab untuk penyaringan darah. Nefron mengambil darah, memetabolisme nutrisi, dan membantu mengedarkan produk limbah hasil penyaringan.
Nefron meluas melewati area korteks dan medulla ginjal. Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron, yang masing-masing memiliki struktur internal sendiri. Berikut adalah bagian dari nefron:

1. Badan malphigi

Setelah darah masuk ke nefron, darah masuk ke badan malpighi (korpus ginjal). Badan malphigi mengandung dua struktur tambahan yaitu:
  • Glomerulus, kelompok kapiler yang menyerap protein dari darah yang melalui badan malphigi.
  • Kapsul Bowman.

2. Tubulus ginjal

Tubulus ginjal adalah serangkaian tabung yang dimulai setelah kapsul Bowman dan berakhir di tubulus pengumpul (collecting duct). Setiap tubulus memiliki beberapa bagian:
  • Tubulus proksimal merupakan tubulus yang paling dekat dengan glomerulus, bentuk tubulus ini berbelit-belit. Berfungsi untuk menyerap air, natrium, dan glukosa kembali ke dalam darah.
  • Lengkungan Henle (loop of henle) merupakan bagian dari tubulus ginjal yang membentuk lengkungan ke bawah, dan berada di antara tubulus proksimal dan distal. Berfungsi menyerap kalium, klorida, dan natrium ke dalam darah.
  • Tubulus distal merupakan tubulus yang berada di akhir rangkaian tubulus ginjal yang bentuknya berbelit-belit. Berfungsi untuk menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan mengambil kalium serta asam.
Limbah atau cairan yang disaring dari nefron dilewatkan ke dalam tubulus pengumpul, yang mengarahkan urine ke pelvis ginjal.  Pelvis ginjal dengan ureter memungkinkan urine mengalir ke kandung kemih untuk ekskresi.

Tahapan terbentuknya urin

Ginjal adalah organ yang bertanggung jawab untuk menyaring darah dan membuat  air kencing. Setiap hari, dua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah untuk memproduksi sekitar 1-2 liter urine, terdiri dari limbah dan cairan ekstra. Urine mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui ureter, yang ada di setiap sisi kandung kemih, untuk disimpan.
Berikut adalah cara kerja ginjal saat menyaring darah dan memproduksi urin:

Tahap pertama

Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan (filtrasi) darah, yang dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi.
Zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine primer, yang mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat tersebut akan masuk dan disimpan sementara dalam kapsul Bowman.

Tahap kedua

Setelah urine primer tersimpan sementara dalam kapsul Bowman, kemudian akan menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju saluran pengumpul inilah, proses pembentukan urine melalui tahapan reabsorpsi.
Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle. Penyerapan kembali dari urine primer akan menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder memiliki ciri berupa kandungan kadar ureanya yang tinggi.

Tahap ketiga

Proses pembentukan urine yang terakhir adalah pengeluaran zat (augmentasi). Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir menuju tubulus distal.
Urine sekuder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang sesungguhnya.

Tahap keempat

Saat kandung kemih memenuhi kapasitas, sinyal yang dikirim ke otak memberitahu seseorang untuk segera pergi ke toilet. Ketika kandung kemih kosong, urine mengalir keluar dari tubuh melalui uretra, yang terletak di bagian bawah kandung kemih.
Secara umum, ginjal berguna untuk mempertahankan homeostasis (keseimbangan berbagai fungsi tubuh) di dalam tubuh dan membantu mengendalikan tekanan darah.
Ginjal menjaga keseimbangan dalam elektrolit, asam basa, dan cairan dalam darah. Ginjal membuang limbah nitrogen dari tubuh (kreatinin, urea, amonia) dan menjaga zat-zat penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi sebagaimana mestinya.
Selain itu, ginjal juga menghasilkan hormon eritropoietin yang menstimulasi produksi sel darah merah dan enzim.


sumber:https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-anatomi-ginjal/

0 komentar:

Posting Komentar